APLIKASI ESTETIKA MANUSIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Estetika dalam persahabatan dunia semakin mendesak manusia untuk berubah mengikuti perkembangan zaman. Sekiranya ini terjadi, tentunya manusia akan melihat manusia yang lain dalam pandangan yang berbeda. Artinya manusia akan digambarkan sebagai sosok yang tentunya bisa menguntungkan atau tidak menguntungkan dalam persahabatan atau relasi tersebut. Kalau relasi didasari dengan kepentingan dan pamrih atau mengharapkan imbalan, sangatlah berbahaya untuk perkembangan relasi itu sendiri. Bagaimana tidak, Manusia bisa saja saling melukai dan menyakiti dengan cara apapun, apabila relasi didasari oleh sekat-sekat diri bagi kepentingan sendiri, suku atau ras, latar belakang budaya, perbedaan agama, dan pandangan politik
Kecenderungan sekarang ini, lebih mengarahkan manusia untuk melakukannnya. Ini semua tidak lepas dari faktor perkembangan zaman dengan segala ekses negatifnya. Manusia semakin dihadapkan dengan banyak pilihan, yang terkadang harus mengorbankan orang-orang di sekitarnya. Jadi, kita seharusnya lihat sejauh mana persahabatan atau relasi itu apabila diamati dari sisi estetika. Banyak sekali cerita yang berangkat dari sebuah persahabatan. Baik itu persahabatan beda bangsa, agama, suku atau persahabatan yang berangkat dari lawan jenis, pandangan politik, perbedaan budaya dan sebagainya. Dari sebuah kisah nyata diangkat cerita mengenai persahabatan beda rasyang pernah ditayangkan melalui layar televisi. Cerita ini dijadikan film yang menarik dengan latar belakang American football serta perbedaan ras yang saat itu begitu memanas. Berawal dari perbedaan kulit putih dan hitam di Amerika, nilai-nilai persahabatan antar dua pribadi ini begitu dirasakan dalam permainan football. Hal ini sangatlah menarik mengapa? Karena persahabatan dua pribadi terjalin saat kondisi situasi tidak mendukung dan berpihak. Merekapun merasakan hal yang sama, nilai persahabatan yang dibangun ternyata memiliki banyak tantangan dari lingkungan yang membentuk dan memberaskannya. Namun berangkat dari tantangan tersebut, justru persahabatan terjalin tanpa melihat latarbelakang masing-masing.
Cerita di atas memberi sedikit gambaran akan sebuah relasi yang terbangun ke arah persahabatan. Tanpa pamrih, kepentingan diri, memahami kekurangan dan latar belakang kehidupan. Seperti sebuah rumah dibangun dengan pondasi yang kuat, namun tetap memunculkan sisi estetikanya. Begitu juga dengan persahabatan, pondasinya dibangun melalui nilai-nilai kemanusiaan namun estetikanya nampak dalam setiap gerak langkah proses dari persahabatan itu sendiri.
Ada beberapa nilai kemanusiaan yang perlu diperhatikan dalam mengaplikasikan estetika dalam kehidupan sehari-hari antara lain. Pertama, sebuah persahabatan akan melahirkan suatu makna bagi perkembangan jiwa dan pribadi yang menjalaninya. Kedua, persahabatan yang didasari dengan ketulusan dan keiklasan akan membawa ke arah penghargaan yang tinggi akan nilai kemanusiaan. Ketiga, estetika persahabatan terletak dalam hubungan emosional tanpa disadari, karena muncul dari hati dan batin yang paling dalam. Keempat, estetika persahabatan memberi dampak positif dan menampakkan nilai luhur bagi manusia disekitarnya. Kelima, persahabatan akan menggerakkan manusia dan memberi inspirasi apa arti sebuah persahabatan. Keenam, persahabatan akan membawa manusia melihat pribadi-pribadi yang unik dan khas. Ketujuh, persahabatan akan membawa cara pandang, bahwa manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh. Kedelapan, pada dasarnya manusia butuh teman dalam hidup yang bisa menjadi tempat saling sharing berbagi kebahagiaan dan kesedihan dan penderitaan. Kesembilan, persahabatan akan mengajak manusia melewati dinamika pendewasaan diri, pertumbuhan dan mengelola emosi. Kesepuluh, estetika persahabatan membawa manusia menikmati nilai kehidupan dan menjauhkan manusia dari kehancuran peradaban.
Untuk itu sudah nampak jelas bahwa estetika dalam persahabatan membawa dampak yang luar biasa bagi umat manusia. Dengan melihat keadaan manusia sekarang ini, persahabatan akan menangkal ekses negatif dari perubahan zaman. Dari pada saling bermusuhan dan saling menghancurkan, kenapa kita tidak tumbuh dalam bingkai persahabatan, Saya kira hal itu sudah ditawarkan oleh para utusan Tuhan beberapa abad silam. Tuhan menciptakan suatu keindahan di dunia ini dan menciptakan manusia dengan sempurnah yang dilengkapi akal dan pikiran, rasa dan perasaan, oleh karena itu keindahan haruslah dipelihara dalam persahabatan karena manusia akan menemukan begitu besar nikmat akan dunia ini.
Estetika dalam persahabatan dunia semakin mendesak manusia untuk berubah mengikuti perkembangan zaman. Sekiranya ini terjadi, tentunya manusia akan melihat manusia yang lain dalam pandangan yang berbeda. Artinya manusia akan digambarkan sebagai sosok yang tentunya bisa menguntungkan atau tidak menguntungkan dalam persahabatan atau relasi tersebut. Kalau relasi didasari dengan kepentingan dan pamrih atau mengharapkan imbalan, sangatlah berbahaya untuk perkembangan relasi itu sendiri. Bagaimana tidak, Manusia bisa saja saling melukai dan menyakiti dengan cara apapun, apabila relasi didasari oleh sekat-sekat diri bagi kepentingan sendiri, suku atau ras, latar belakang budaya, perbedaan agama, dan pandangan politik
Kecenderungan sekarang ini, lebih mengarahkan manusia untuk melakukannnya. Ini semua tidak lepas dari faktor perkembangan zaman dengan segala ekses negatifnya. Manusia semakin dihadapkan dengan banyak pilihan, yang terkadang harus mengorbankan orang-orang di sekitarnya. Jadi, kita seharusnya lihat sejauh mana persahabatan atau relasi itu apabila diamati dari sisi estetika. Banyak sekali cerita yang berangkat dari sebuah persahabatan. Baik itu persahabatan beda bangsa, agama, suku atau persahabatan yang berangkat dari lawan jenis, pandangan politik, perbedaan budaya dan sebagainya. Dari sebuah kisah nyata diangkat cerita mengenai persahabatan beda rasyang pernah ditayangkan melalui layar televisi. Cerita ini dijadikan film yang menarik dengan latar belakang American football serta perbedaan ras yang saat itu begitu memanas. Berawal dari perbedaan kulit putih dan hitam di Amerika, nilai-nilai persahabatan antar dua pribadi ini begitu dirasakan dalam permainan football. Hal ini sangatlah menarik mengapa? Karena persahabatan dua pribadi terjalin saat kondisi situasi tidak mendukung dan berpihak. Merekapun merasakan hal yang sama, nilai persahabatan yang dibangun ternyata memiliki banyak tantangan dari lingkungan yang membentuk dan memberaskannya. Namun berangkat dari tantangan tersebut, justru persahabatan terjalin tanpa melihat latarbelakang masing-masing.
Cerita di atas memberi sedikit gambaran akan sebuah relasi yang terbangun ke arah persahabatan. Tanpa pamrih, kepentingan diri, memahami kekurangan dan latar belakang kehidupan. Seperti sebuah rumah dibangun dengan pondasi yang kuat, namun tetap memunculkan sisi estetikanya. Begitu juga dengan persahabatan, pondasinya dibangun melalui nilai-nilai kemanusiaan namun estetikanya nampak dalam setiap gerak langkah proses dari persahabatan itu sendiri.
Ada beberapa nilai kemanusiaan yang perlu diperhatikan dalam mengaplikasikan estetika dalam kehidupan sehari-hari antara lain. Pertama, sebuah persahabatan akan melahirkan suatu makna bagi perkembangan jiwa dan pribadi yang menjalaninya. Kedua, persahabatan yang didasari dengan ketulusan dan keiklasan akan membawa ke arah penghargaan yang tinggi akan nilai kemanusiaan. Ketiga, estetika persahabatan terletak dalam hubungan emosional tanpa disadari, karena muncul dari hati dan batin yang paling dalam. Keempat, estetika persahabatan memberi dampak positif dan menampakkan nilai luhur bagi manusia disekitarnya. Kelima, persahabatan akan menggerakkan manusia dan memberi inspirasi apa arti sebuah persahabatan. Keenam, persahabatan akan membawa manusia melihat pribadi-pribadi yang unik dan khas. Ketujuh, persahabatan akan membawa cara pandang, bahwa manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh. Kedelapan, pada dasarnya manusia butuh teman dalam hidup yang bisa menjadi tempat saling sharing berbagi kebahagiaan dan kesedihan dan penderitaan. Kesembilan, persahabatan akan mengajak manusia melewati dinamika pendewasaan diri, pertumbuhan dan mengelola emosi. Kesepuluh, estetika persahabatan membawa manusia menikmati nilai kehidupan dan menjauhkan manusia dari kehancuran peradaban.
Untuk itu sudah nampak jelas bahwa estetika dalam persahabatan membawa dampak yang luar biasa bagi umat manusia. Dengan melihat keadaan manusia sekarang ini, persahabatan akan menangkal ekses negatif dari perubahan zaman. Dari pada saling bermusuhan dan saling menghancurkan, kenapa kita tidak tumbuh dalam bingkai persahabatan, Saya kira hal itu sudah ditawarkan oleh para utusan Tuhan beberapa abad silam. Tuhan menciptakan suatu keindahan di dunia ini dan menciptakan manusia dengan sempurnah yang dilengkapi akal dan pikiran, rasa dan perasaan, oleh karena itu keindahan haruslah dipelihara dalam persahabatan karena manusia akan menemukan begitu besar nikmat akan dunia ini.